Puisi Kopi Susu
"KOPI SUSU DI HARI YANG TAWAR" nyanyian bulir-bulir gerimis jatuh di sekeliling alur bicara di bawah teritis yang tertutup, pada tirai-tirai bambu bersama dan mereka disibukan pekerjaan tipu-tipu nyaman terkadang duduk tak ke mana dirundung mendung damai berteman daun basah di antara tiup angin yang mendesah kadang juga ketawa kecil selebihnya tegang mengembara pikiran tetap bertumbuh menjalar di kehidupan kota menyalakan kata-kata membakarnya sampai sore kopi susu yang lalu tak mengubah luas langit dan tetap kelabu saujana masih saja kabut putih maka cukupkanlah hari ini semesta perasaan tanpa rasa